| Dakwaan |
PERTAMA
PRIMAIR
----------Bahwa Terdakwa DARBATIKA Alias TIKA Binti A.SABLI (Alm) bersama – sama dengan Saksi ZUBAIDAH Binti NASIR, Saksi MARYATI Alias MAR Binti A. RAHMAN (Alm) dan Saksi IRWAN Bin SAPARUDIN (masing – masing dilakukan penuntutan secara terpisah) pada hari Selasa tanggal 10 Juni 2025 sekira pukul 05.00 WIB atau setidak-tidaknya pada suatu waktu yang masih termasuk dalam Bulan Juni Tahun 2025 atau setidak – tidaknya masih termasuk dalam Tahun 2025, bertempat di Desa Batu Ampar, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi atau setidak-tidaknya pada tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Sarolangun yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara “mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, yang didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, terhadap orang dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pencurian, atau dalam hal tertangkap tangan, untuk memungkinkan melarikan diri sendiri atau peserta lainnya, atau untuk tetap menguasai barang yang dicuri, yang dilakukan pada waktu malam dalam sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya, di jalan umum, atau dalam kereta api atau trem yang sedang berjalan, yang dilakukan 2 (dua) orang atau lebih dengan bersekutu, yang mengakibatkan luka – luka berat” yang dilakukan dengan cara dan rangkaian sebagai berikut:---------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa bermula pada Hari senin tanggal 09 Juni 2025 sekira Pukul 10.00 WIB ketika jam istirahat bekerja di PT. CMS Desa Karang Mendapo, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Terdakwa DARBATIKA Alias TIKA Binti A.SABLI (Alm) bercakap – cakap bersama dengan Saksi ZUBAIDAH Binti NASIR.
Saksi ZUBAIDAH : payulah ka, kito nodong mala. Aku ko sakit hati nian dengan mala tu, dendam. Aku minjam duit seratus ribu dak dikasihnyo. Emasnyo bayak, kalu dapat emas, lepas hutang kito”.
TERDAKWA : siapo yang nak kito suruh sek (zubaidah)?.
Saksi ZUBAIDAH : Kito suruh IRWAN bae, kito bagi sabu naklah dio tu. Dio tu berani.
TERDAKWA : Nak nian dak IRWAN tu agek?
Saksi ZUBAIDAH : Payulah, Nak dio agek.
- Bahwa Selanjutnya Sekira pukul 13.00 WIB, Terdakwa dan Saksi ZUBAIDAH Binti NASIR pergi ke rumah Saksi IRWAN Bin SAPARUDIN yang berada di RT. 006 Desa Batu Ampar Kec. Pauh, Kabupaten Sarolangun. Dan Setibanya di rumah Saksi IRWAN Bin SAPARUDIN, sudah ada Saksi IRWAN Bin SAPARUDIN dan Saksi MARYATI Alias MAR Binti A. RAHMAN (Alm) (merupakan Istri dari Saksi IRWAN Bin SAPARUDIN). Kemudian keempatnya melakukan percakapan:
Saksi ZUBAIDAH : Aku ado runding dengan ayah bunga (IRWAN).
Saksi MARYATI : Runding apo sek?
Saksi ZUBAIDAH : awak mintak tolong nodong emas mala ke IRWAN, Awak sakit hati nian minjam duit dak dibagih. Emas punyo MALA tu banyak, kiro-kiro Dapat seratus juta be jadilah. MALA tu tiduk bae pakai emas.
Saksi IRWAN :Yo nian dak? agek kesitu pas dio lagi dak makai emas.
Saksi MARYATI : Iyo bang, kato ZUBAIDAH dio makek trus mas tu.
Terdakwa, Saksi MARYATI dan Saksi IRWAN berkata kepada Saksi ZUBAIDAH : Macam Mano caro kito nak ngambik emas MALA TU?
Saksi ZUBAIDAH : Aman, Biak aku tukang ketok Pintunyo agek, aku ko setiap subuh belanjo di toko nyo tu. agek kalo aku lah masuk ke tokonyo baru kau (IRWAN) masuk ngambik Emas di badannyo.
TERDAKWA : Tugas aku apo?
Saksi IRWAN : Kau (Terdakwa) dak usahlah masuk, Tapi kalau agek lamo pas ngambiknyo, baru kau bantu aku.
Saksi MARYATI : Aku dak ikut, Aku dak telap belari. Aku dirumah bae.
Saksi IRWAN : Kalau pasti, Aku pegi tapi harus pakai Sabu, biak nambah berani. Kamu cari modal Sabu awak.
Saksi MARYATI : Iyo nian, kalau ayah Bunga (IRWAN) ko kalau dakdo sabu dio daknak pegi. Kawan taulah sek ayah bunga ko macam mano.
Saksi ZUBAIDAH : Kami ko dakdo duit. macam manolah yo?
Saksi MARYATI : macam ko bae, aku ko ado megang duit Rp. 350.000,- Bayaran Bank punyo orang, kalau nak pakai duit ko dulu untuk beli sabu ayah bunga (IRWAN). tapi kalau agek dak dapat Nodong tu, samo-samo kito ganti nyo.
Terdakwa dan Saksi ZUBAIDAH berkata : Basinglah.
- Bahwa Selanjutnya Sekira pukul 18.00 Wib Saksi MARYATI Alias MAR Binti A. RAHMAN (Alm) menjemput Terdakwa di Lapangan Bola Desa Batu Ampar, Kec. Pauh dan berkata “SEK, PAYU KE RUMAH. AYAH BUNGA (IRWAN) NAK BECAKAP”. Kemudian Terdakwa dan Saksi MARYATI Alias MAR Binti A. RAHMAN (Alm) pergi kerumah Saksi IRWAN Bin SAPARUDIN dan langsung menemuinya. lalu Saksi IRWAN Bin SAPARUDIN berkata kepada Terdakwa “SEK, AKU LAH NYABU. KAU DENGAN ZUBAIDAH GANTI AGEK DUIT SABU TU. AKU LAH SIAP, JANGAN DAK JADI SUBUH AGEK.”
- Bahwa Sekira pukul 21.30 Wib Terdakwa berjalan pulang menuju ke rumah terdakwa. ketika melewati rumah Saksi ZUBAIDAH Binti NASIR yang bersebelahan dengan rumah Saksi NURMALA DEWI Alias MALA Binti MUHAMMADIYAH, Terdakwa melihat ada Saksi ZUBAIDAH Binti NASIR sedang mengobrol dengan Saksi NURMALA DEWI Alias MALA Binti MUHAMMADIYAH bersama dengan Warga yang lain. Ketika Terdakwa melewati Saksi ZUBAIDAH Binti NASIR, Saksi ZUBAIDAH Binti NASIR melihat Terdakwa dan menganggukkan kepalanya dan pada saat itu Terdakwa melihat Saksi NURMALA DEWI Alias MALA Binti MUHAMMADIYAH sedang menggunakan perhiasan Emas Gelang dan Kalung di badannya. Kemudian Terdakwa pulang ke rumah dan beristirahat.
- Bahwa Pada tanggal 10 Juni 2025 sekira pukul 05.00 Wib Saksi NURMALA DEWI Alias MALA Binti MUHAMMADIYAH terbangun dari tidur dikarenakan mendengar Suara Saksi ZUBAIDAH hendak berbelanja membeli Rinso (Deterjen) di Warung Saksi NURMALA DEWI dan mengatakan “MALA… MALAA!!, BELI RINSO” saat itu Saksi ZUBAIDAH juga mengetok jendela kamar Saksi NURMALA DEWI . Kemudian Saksi NURMALA DEWI membuka Roling Door Warung Saksi NURMALA DEWI selebar kurang labih 15 (lima belas) CM. Setelah Saksi NURMALA DEWI buka, Saksi ZUBAIDAH berkata “BELI RINSO.” Saksi NURMALA DEWI menjawab “BERAPO IKOK SEK? DUO APO SIKOK?” lalu Saksi ZUBAIDAH berkata “SERENTENG BERAPO IKOK?” kemudian Saksi NURMALA DEWI menjawab “ENAM” lalu Saksi ZUBAIDAH berkata “MINTAK LIMO BAE SEK”. kemudian Saksi NURMALA DEWI memotong Rinso (Deterjen) yang hendak dibeli Saksi ZUBAIDAH Tersebut. Selanjutnya Saksi NURMALA DEWI memberikan Rinso (Deterjen) tersebut kepada Saksi ZUBAIDAH melalui celah Roling Door warung. Selanjutnya Saksi NURMALA DEWI berkata “SUDAH, IKO BAE?” lalu Saksi ZUBAIDAH berkata “BUKAK LAH BESAK PINTU TOKO KAU KO SEK, AWAK DAK DAPAT MASUK. NAK BELANJO MIE LAGI” Saksi NURMALA DEWI menjawab “IYOLAH SEK” sambil membuka lebar- lebar sebelah Pintu Warung Saksi NURMALA DEWI tersebut. setelah membuka Pintu, Saksi NURMALA DEWI mundur sedikit ke belakang supaya Saksi ZUBAIDAH bisa masuk ke dalam toko untuk membeli mie instan. Ketika Saksi ZUBAIDAH masuk untuk mengambil Mie Instan yang hendak dibeli, tiba – tiba masuk Saksi IRWAN Bin SAPARUDIN dengan menggunakan penutup wajah ke dalam toko Saksi NURMALA DEWI dan langsung memukul kepala Saksi NURMALA DEWI dengan menggunakan 1 (satu) buah potongan kayu berukuran sekira setengah meter, lalu Saksi IRWAN menarik kalung emas dari Leher Saksi NURMALA DEWI hingga terputus, lalu menarik gelang emas di tangan Saksi NURMALA DEWI. Ketika Saksi IRWAN mendapatkan kalung dan Gelang tersebut, Saksi NURMALA DEWI melakukan perlawanan dengan menarik Saksi IRWAN dengaan menggunakan tangannya, sementara Saksi ZUBAIDAH diam dan tidak melakukan apapun, selanjutnya Saksi IRWAN langsung melukai tangan Saksi NURMALA DEWI dengan menggunakan 1 (satu) bilah pisau dengan hulu pisau berwarna hitam dililit benang warna orange beberapa kali sampai tangan Saksi NURMALA DEWI terlepas dari tangan Saksi IRWAN yang memegang Gelang dan Kalung tersebut. Selanjutnya Saksi NURMALA DEWI langsung berkata “APO SALAH AWAK, KAMU GEBUK AWAK?” dikarenakan Saksi NURMALA DEWI merasakan sakit dibagian kepala Saksi NURMALA DEWI. Selanjutnya Saksi IRWAN langsung berlari ke arah depan warung Saksi NURMALA DEWI, sementara itu Saksi NURMALA DEWI berusaha mengejar dengan berlari ke luar dari warung Saksi NURMALA DEWI sampai ke teras warung Saksi NURMALA DEWI dan Saksi NURMALA DEWI mendengar anak Saksi NURMALA DEWI dari dalam rumah berteriak “JADILAH MAK, JADILAH MAAKK!”. Dikarenakan tidak terkejar lagi, Saksi NURMALA DEWI kembali ke dalam warung Saksi NURMALA DEWI dan baru Saksi NURMALA DEWI menyadari bahwa perhiasan kalung dan gelang miliknya sudah tidak ada lagi di badan Saksi NURMALA DEWI. Kemudian Saksi NURMALA DEWI duduk di lantai dalam toko dikarenakan Saksi NURMALA DEWI merasa lemas, lalu Saksi NURMALA DEWI menemukan kancing kalung beserta kalung yang terputus di dekat tempat Saksi NURMALA DEWI duduk, dan Saksi NURMALA DEWI berkata kepada Saksi ZUBAIDAH, “KO GAWE KAWAN ZUBAI, NGAPOLAH KAWAN MINTAK BUKAK BESAK-BESAK PINTU TOKO AKU TU” Saksi ZUBAIDAH menjawab “DAK PACAK NGATO, AWAK NAK BELANJO”. Tak lama kemudian datang sdr. MIS yang merupakan tetangga Saksi NURMALA DEWI berlari melihat Saksi NURMALA DEWI dari jalan di depan warung Saksi NURMALA DEWI sambil berteriak “TOLOONG, TOLONGG, MALA LUKOO”. Kemudian datang warga lain menghampiri Saksi NURMALA DEWI dan sdr INA memapah Saksi NURMALA DEWI untuk masuk ke dalam Mobil milik sdr MULI dan kemudian Saksi NURMALA DEWI dibawa oleh sdr MULI, sdr. INA, sdr. SUSAN, dan Saksi MUHAMMADIYAH ke rumah sakit Langit Golden Medika di Sarolangun untuk mendapatkan Perawatan. Sementara Terdakwa DARBATIKA Alias TIKA Binti A.SABLI (Alm) sekira pukul 05.30 sempat terbangun dan mendengar keributan di rumah Saksi NURMALA DEWI Alias MALA Binti MUHAMMADIYAH tersebut.
- Bahwa selanjutnya sekira pukul 12.00 Wib Terdakwa pergi ke rumah Saksi MARYATI dan Setibanya disana, terjadi percakapan.
Saksi MARYATI : kau kemano subuh tadi? kato ayah bunga kau dak pegi?
Terdakwa :Aku lah keluar, tapi ado orang rame di Teras rumah BAHARI, dak jadilah aku balik akhirnyo.
Saksi MARYATI : Kato ayah bunga yang dapek Cuma gelang. Kalau nak jualnyo belum tau.
- Bahwa Sekira pukul 14.00 Wib Saksi MARYATI berkata kepada Saksi IRWAN:
Saksi MARYATI : Yah, kito jual lah emas tu, kami dak dapat nyari pinjaman bank mekar. daripado ngutang lagi.
Saksi IRWAN : Terserahlah, kalau kamu brani jual lah emas ko sambil memberikan Emas berbentuk gelang kepada Saksi MARYATI.
Saksi MARYATI : Payulah TIKA, awak ado tempat toko langganan jual emas dak besurat ko di Sarolangun.
- Bahwa selanjutnya Terdakwa dan Saksi MARYATI langsung pergi dengan tujuan hendak Menjual Gelang emas yang diambil dari Saksi NURMALA DEWI sebelumnya ke Toko emas di Sarolangun. Setibanya di toko emas Fajar di Pasar bawah Sarolangun, Terdakwa disuruh oleh Saksi MARYATI untuk turun dan menawarkan emas yang hendak dijual tersebut kepada Toko emas FAJAR. Terdakwa membawa gelang emas tersebut turun dari Motor dan menawarkan kepada Karyawan Toko tersebut yang mana Emas yang hendak dijual tersebut tidak dilengkapi dengan Surat. Kemudian Karyawan Toko membawa Gelang Emas yang Terdakwa hendak jual tadi ke dalam toko dan Terdakwa melihat Karyawan tersebut seperti mengambil gambar Gelang emas tersebut. Melihat hal tersebut Saksi MARYATI berkata kepada Terdakwa, “AMBIKLAH EMAS TU, TENGOK DIFOTO-FOTONYO. AGEK KETAHUAN. PAYULAH KITO BALIK”. kemudian Terdakwa meminta Gelang emas tadi untuk dikembalikan dan berkata “YOLAH BANG, KALO DAK BISO KALAU JUAL EMAS DAK PAKE SURAT”. Karyawan tersebut menjawab “IYO YUK, MUSTAHIL EMAS SEBESAK KO DAKDO SURAT. KAMU ORANG MANO?” Terdakwa menjawab “KAMI ORANG PELAWAN”. Lalu Terdakwa mengambil gelang emas tersebut kemudian naik ke Motor yang dikendarai oleh Saksi MARYATI dan selanjutnya pulang ke rumah Saksi MARYATI dan menyerahkan Gelang emas tadi kepada Saksi IRWAN.
- Bahwa Pada tanggal 11 Juni 2025 Sekira pukul 10.00 Wib Terdakwa yang sedang bekerja di PT CMS bertemu dan mengobrol dengan Saksi ZUBAIDAH.
Saksi ZUBAIDAH : Way Sek, Saro nian aku kemarin di panggil polisi ditanyo-tanyo. Pokoknyo aku dak ngaku Sek.
Terdakwa : Ditanyo apo bae sek? jangan ngaku sek.
Saksi ZUBAIDAH : Iyo sek, aku nak dicabut kuku pun dak bakal ngaku aku sek.
Terdakwa : Iyo mantaplah Sek.
Saksi ZUBAIDAH : Payu jok, Kalau biso cepatla dicairkan Emas tu, awak ko butuh duit nak beli obat, gemetar badan ko bakal dipangggil lagi dengan Polisi, kalau biso paling lambat tanggal 14 ko lah cair awak jugo nak bayar motor.
Terdakwa : Kami be lah pegi nak jualnyo ke Sarolangun, dak biso dakdo yang nak beli. nunggu IRWAN lah.
- Bahwa Sekira pukul 13.30 Wib ketika Terdakwa berangkat dari rumahnya menuju ke rumah Saksi MARYATI. Sesampainya di rumah Saksi MARYATI, Terdapat Saksi MARYATI, Saksi IRWAN, Saksi MARYATI, dan Sdr ASWAR SIREGAR. Kemudian Terdakwa dipanggil masuk ke dalam kamar Saksi MARYATI dan IRWAN. didalam kamar tersebut juga ada Saksi IRWAN dan kembali bercakap – cakap.
Saksi IRWAN : Dapat jual emas ko duitnyo Rp. 31.000.000,- (tiga puluh satu juta rupiah). Meleset gawe ko dak sebanyak yang kito kiro.
Terdakwa : kemano kamu jual tadi?
Saksi IRWAN : aku jual tadi di Sarolangun dengan kenalan Bang HOLIK.
Terdakwa : Apo cerito kalung tu, dengar cerito kalung tu jugo dapat
Saksi IRWAN : Ado, tapi Cuma dikit, Cuma 3 (tigo) butir, kalung emas tu masih ada dengan mak bunga (Saksii.MARYATI / istri IRWAN) kagek lah kalung tu,kalau lah tejual aku kasih tau”
Terdakwa : Iyolah.
Saksi IRWAN : Tapi sek, hasil penjualan Gelang ko kamu Cuman awak kasih 3 juta, ZUBAIDAH 5 juta karno kasian dio lah dipanggil polisi, Duit tu kan 31 juta, aku beli HP sikok, Beli Sabu, Bang HOLIK 2 juta, sisonyo untuk kami.
Saksi MARYATI : jadilah kawan dapat segitu, kawan numpang bae, pegi dak jugo, pantaslah kami dapat banyak, ayah bunga yang utama nyo.
Saksi IRWAN : berkata kepada Terdakwa, Ambik duitnyo samo MAR.
Terdakwa berkata kepada Saksi MARYATI : Tau mak bapak IRWAN tu Sek?
Saksi MARYATI : Tau lah dio gawe ayah Bunga tu, dakpapo dak.
- Bahwa Kemudian Terdakwa mengikuti Saksi MARYATI ke kamar belakang dan Saksi MARYATI membagikan Uang sebesar Rp.3.000.000,- (Tiga Juta Rupiah) kepada Terdakwa dan menitipkan uang sebesar Rp.5.000.000,- (Lima Juta Rupiah) kepada Terdakwa untuk diberikan kepada Saksi ZUBAIDAH.
Saksi MARYATI : duit ZUBAIDAH ko adu titip ke kau bae, kalau kami langsung yang ngasih agek ketahuan nian soalnyo dio sebelah rumah MALA nian. Kau kan biso ngasihnyo pas pegi kerjo besok.
Terdakwa: Iyolah Sek.
- Bahwa Selanjutnya Terdakwa pulang ke rumah Terdakwa. Uang sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) Terdakwa gunakan untuk membayar hutang bank mekar milik Terdakwa, lalu uang sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) Terdakwa pergunakan untuk belanja sehingga sisa uang terdakwa ialah sebanyak Rp. 1.800.000,- (satu juta delapan ratus ribu rupiah) juta lalu uang sebesar Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah) yang diperuntukkan menjadi bagian Saksi ZUBAIDAH, Terdakwa simpan di rumah Terdakwa. Sekira pukul 21.30 Wib Terdakwa dan barang bukti diamankan oleh anggota Kepolisian untuk dibawa ke Polsek Pauh terkait Peristiwa Tindak Pidana tersebut.
- Bahwa akibat perbuatan terdakwa, Saksi NURMALA alias MALA Binti MUHAMMADIYAH mengalami kerugian sekira kurang lebih Rp. 80.000.000,- (Delapan Puluh Juta Rupiah).
- Bahwa berdasarkan visum et repertum Rumah Sakit Golden Medika Nomor 19/VER/RS-LGM/VI/2025 tanggal 10 Juni 2025 yang ditandatangi oleh dr. Yoga Zunandy Pratama, pada pokoknya menerangkan pemeriksaan luar terhadap Saksi NURMALA DEWI:
Pemeriksaan Kepala : Terdapat luka terbuka di kepala bagian kiri, bentuk luka teratur, panjang luka 6,5 cm lebar luka 2,5 cm, kedalaman luka 0,5 cm pada perabaan lebih cekung dari kulit sekitar, batas luka tegas tepi luka rata antara kedua tebing luka tidak terdapat jembatan jaringan, dasar luka tulang tengkorak.
Pemeriksaan Anggota Gerak Atas : Terdapat luka terbuka di lengan bawah sebelah kiri bentuk luka tidak teratur, panjang luka 6 cm lebar luka 4 cm, kedalaman luka 0,5 cm pada perabaan lebih cekung dari kulit sekitar batas luka tegas, tepi luka rata tebing luka tidak rata terdiri dari kulit lemak dan jaringan ikat antara kedua tebing luka tidak terdapat jembatan jaringan dasar luka jaringan lemak.
Terdapat luka terbuka pergelangan tangan sebelah kanan ,bentuk luka teratur, panjang luka 6 cm lebar luka 2 cm kedalaman luka 0,5 cm pada perabaan lebih cekung dari kulit sekitar batas luka tegas, tepi luka rata tebing luka rata terdiri dari kulit lemak dan jaringan ikat antara kedua tebing luka tidak terdapat jembatan jaringan, dan dasar luka jaringan ikat dan otot.
Dengan kesimpulan Telah di periksa pasien perempuan usia 33 tahun dari hasil pemeriksaan luar tampak luka terbuka di kepala bagian kiri, luka terbuka di lengan bawah sebelah kiri dan luka terbuka di pergelangan tangan sebelah kanan.
-----------Perbuatan Terdakwa DARBATIKA Alias TIKA Binti A.SABLI sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 365 Ayat (2) Ke-1, Ke-2 dan ke-4 KUH Pidana ---------------------------------------------------------------------------------------
SUBSIDIAIR
----------Bahwa Terdakwa DARBATIKA Alias TIKA Binti A.SABLI (Alm) bersama – sama dengan Saksi ZUBAIDAH Binti NASIR, Saksi MARYATI Alias MAR Binti A. RAHMAN (Alm) dan Saksi IRWAN Bin SAPARUDIN (masing – masing dilakukan penuntutan secara terpisah) pada hari Selasa tanggal 10 Juni 2025, sekira pukul 05.00 WIB atau setidak-tidaknya pada suatu waktu yang masih termasuk dalam Bulan Juni Tahun 2025 atau setidak – tidaknya masih termasuk dalam Tahun 2025, bertempat di Desa Batu Ampar, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi atau setidak-tidaknya pada tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Sarolangun yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara “mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, yang didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, terhadap orang dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pencurian, atau dalam hal tertangkap tangan, untuk memungkinkan melarikan diri sendiri atau peserta lainnya, atau untuk tetap menguasai barang yang dicuri, yang dilakukan pada waktu malam dalam sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya, di jalan umum, atau dalam kereta api atau trem yang sedang berjalan, yang dilakukan 2 (dua) orang atau lebih dengan bersekutu” yang dilakukan dengan cara dan rangkaian sebagai berikut:----------------------------------
- Bahwa bermula pada Hari senin tanggal 09 Juni 2025 sekira Pukul 10.00 WIB ketika jam istirahat bekerja di PT. CMS Desa Karang Mendapo, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Terdakwa DARBATIKA Alias TIKA Binti A.SABLI (Alm) bercakap – cakap bersama dengan Saksi ZUBAIDAH Binti NASIR.
Saksi ZUBAIDAH : payulah ka, kito nodong mala. Aku ko sakit hati nian dengan mala tu, dendam. Aku minjam duit seratus ribu dak dikasihnyo. Emasnyo bayak, kalu dapat emas, lepas hutang kito”.
TERDAKWA : siapo yang nak kito suruh sek (zubaidah)?.
Saksi ZUBAIDAH : Kito suruh IRWAN bae, kito bagi sabu naklah dio tu. Dio tu berani.
TERDAKWA : Nak nian dak IRWAN tu agek?
Saksi ZUBAIDAH : Payulah, Nak dio agek.
- Bahwa Selanjutnya Sekira pukul 13.00 WIB, Terdakwa dan Saksi ZUBAIDAH Binti NASIR pergi ke rumah Saksi IRWAN Bin SAPARUDIN yang berada di RT. 006 Desa Batu Ampar Kec. Pauh, Kabupaten Sarolangun. Dan Setibanya di rumah Saksi IRWAN Bin SAPARUDIN, sudah ada Saksi IRWAN Bin SAPARUDIN dan Saksi MARYATI Alias MAR Binti A. RAHMAN (Alm) (merupakan Istri dari Saksi IRWAN Bin SAPARUDIN). Kemudian keempatnya melakukan percakapan:
Saksi ZUBAIDAH : Aku ado runding dengan ayah bunga (IRWAN).
Saksi MARYATI : Runding apo sek?
Saksi ZUBAIDAH : awak mintak tolong nodong emas mala ke IRWAN, Awak sakit hati nian minjam duit dak dibagih. Emas punyo MALA tu banyak, kiro-kiro Dapat seratus juta be jadilah. MALA tu tiduk bae pakai emas.
Saksi IRWAN :Yo nian dak? agek kesitu pas dio lagi dak makai emas.
Saksi MARYATI : Iyo bang, kato ZUBAIDAH dio makek trus mas tu.
Terdakwa, Saksi MARYATI dan Saksi IRWAN berkata kepada Saksi ZUBAIDAH : Macam Mano caro kito nak ngambik emas MALA TU?
Saksi ZUBAIDAH : Aman, Biak aku tukang ketok Pintunyo agek, aku ko setiap subuh belanjo di toko nyo tu. agek kalo aku lah masuk ke tokonyo baru kau (IRWAN) masuk ngambik Emas di badannyo.
TERDAKWA : Tugas aku apo?
Saksi IRWAN : Kau (Terdakwa) dak usahlah masuk, Tapi kalau agek lamo pas ngambiknyo, baru kau bantu aku.
Saksi MARYATI : Aku dak ikut, Aku dak telap belari. Aku dirumah bae.
Saksi IRWAN : Kalau pasti, Aku pegi tapi harus pakai Sabu, biak nambah berani. Kamu cari modal Sabu awak.
Saksi MARYATI : Iyo nian, kalau ayah Bunga (IRWAN) ko kalau dakdo sabu dio daknak pegi. Kawan taulah sek ayah bunga ko macam mano.
Saksi ZUBAIDAH : Kami ko dakdo duit. macam manolah yo?
Saksi MARYATI : macam ko bae, aku ko ado megang duit Rp. 350.000,- Bayaran Bank punyo orang, kalau nak pakai duit ko dulu untuk beli sabu ayah bunga (IRWAN). tapi kalau agek dak dapat Nodong tu, samo-samo kito ganti nyo.
Terdakwa dan Saksi ZUBAIDAH berkata : Basinglah.
- Bahwa Selanjutnya Sekira pukul 18.00 Wib Saksi MARYATI Alias MAR Binti A. RAHMAN (Alm) menjemput Terdakwa di Lapangan Bola Desa Batu Ampar, Kec. Pauh dan berkata “SEK, PAYU KE RUMAH. AYAH BUNGA (IRWAN) NAK BECAKAP”. Kemudian Terdakwa dan Saksi MARYATI Alias MAR Binti A. RAHMAN (Alm) pergi kerumah Saksi IRWAN Bin SAPARUDIN dan langsung menemuinya. lalu Saksi IRWAN Bin SAPARUDIN berkata kepada Terdakwa “SEK, AKU LAH NYABU. KAU DENGAN ZUBAIDAH GANTI AGEK DUIT SABU TU. AKU LAH SIAP, JANGAN DAK JADI SUBUH AGEK.”
- Bahwa Sekira pukul 21.30 Wib Terdakwa berjalan pulang menuju ke rumah terdakwa. ketika melewati rumah Saksi ZUBAIDAH Binti NASIR yang bersebelahan dengan rumah Saksi NURMALA DEWI Alias MALA Binti MUHAMMADIYAH, Terdakwa melihat ada Saksi ZUBAIDAH Binti NASIR sedang mengobrol dengan Saksi NURMALA DEWI Alias MALA Binti MUHAMMADIYAH bersama dengan Warga yang lain. Ketika Terdakwa melewati Saksi ZUBAIDAH Binti NASIR, Saksi ZUBAIDAH Binti NASIR melihat Terdakwa dan menganggukkan kepalanya dan pada saat itu Terdakwa melihat Saksi NURMALA DEWI Alias MALA Binti MUHAMMADIYAH sedang menggunakan perhiasan Emas Gelang dan Kalung di badannya. Kemudian Terdakwa pulang ke rumah dan beristirahat.
- Bahwa Pada tanggal 10 Juni 2025 sekira pukul 05.00 Wib Saksi NURMALA DEWI Alias MALA Binti MUHAMMADIYAH terbangun dari tidur dikarenakan mendengar Suara Saksi ZUBAIDAH hendak berbelanja membeli Rinso (Deterjen) di Warung Saksi NURMALA DEWI dan mengatakan “MALA… MALAA!!, BELI RINSO” saat itu Saksi ZUBAIDAH juga mengetok jendela kamar Saksi NURMALA DEWI . Kemudian Saksi NURMALA DEWI membuka Roling Door Warung Saksi NURMALA DEWI selebar kurang labih 15 (lima belas) CM. Setelah Saksi NURMALA DEWI buka, Saksi ZUBAIDAH berkata “BELI RINSO.” Saksi NURMALA DEWI menjawab “BERAPO IKOK SEK? DUO APO SIKOK?” lalu Saksi ZUBAIDAH berkata “SERENTENG BERAPO IKOK?” kemudian Saksi NURMALA DEWI menjawab “ENAM” lalu Saksi ZUBAIDAH berkata “MINTAK LIMO BAE SEK”. kemudian Saksi NURMALA DEWI memotong Rinso (Deterjen) yang hendak dibeli Saksi ZUBAIDAH Tersebut. Selanjutnya Saksi NURMALA DEWI memberikan Rinso (Deterjen) tersebut kepada Saksi ZUBAIDAH melalui celah Roling Door warung. Selanjutnya Saksi NURMALA DEWI berkata “SUDAH, IKO BAE?” lalu Saksi ZUBAIDAH berkata “BUKAK LAH BESAK PINTU TOKO KAU KO SEK, AWAK DAK DAPAT MASUK. NAK BELANJO MIE LAGI” Saksi NURMALA DEWI menjawab “IYOLAH SEK” sambil membuka lebar- lebar sebelah Pintu Warung Saksi NURMALA DEWI tersebut. setelah membuka Pintu, Saksi NURMALA DEWI mundur sedikit ke belakang supaya Saksi ZUBAIDAH bisa masuk ke dalam toko untuk membeli mie instan. Ketika Saksi ZUBAIDAH masuk untuk mengambil Mie Instan yang hendak dibeli, tiba – tiba masuk Saksi IRWAN Bin SAPARUDIN dengan menggunakan penutup wajah ke dalam toko Saksi NURMALA DEWI dan langsung memukul kepala Saksi NURMALA DEWI dengan menggunakan 1 (satu) buah potongan kayu berukuran sekira setengah meter, lalu Saksi IRWAN menarik kalung emas dari Leher Saksi NURMALA DEWI hingga terputus, lalu menarik gelang emas di tangan Saksi NURMALA DEWI. Ketika Saksi IRWAN mendapatkan kalung dan Gelang tersebut, Saksi NURMALA DEWI melakukan perlawanan dengan menarik Saksi IRWAN dengaan menggunakan tangannya, sementara Saksi ZUBAIDAH diam dan tidak melakukan apapun, selanjutnya Saksi IRWAN langsung melukai tangan Saksi NURMALA DEWI dengan menggunakan 1 (satu) bilah pisau dengan hulu pisau berwarna hitam dililit benang warna orange beberapa kali sampai tangan Saksi NURMALA DEWI terlepas dari tangan Saksi IRWAN yang memegang Gelang dan Kalung tersebut. Selanjutnya Saksi NURMALA DEWI langsung berkata “APO SALAH AWAK, KAMU GEBUK AWAK?” dikarenakan Saksi NURMALA DEWI merasakan sakit dibagian kepala Saksi NURMALA DEWI. Selanjutnya Saksi IRWAN langsung berlari ke arah depan warung Saksi NURMALA DEWI, sementara itu Saksi NURMALA DEWI berusaha mengejar dengan berlari ke luar dari warung Saksi NURMALA DEWI sampai ke teras warung Saksi NURMALA DEWI dan Saksi NURMALA DEWI mendengar anak Saksi NURMALA DEWI dari dalam rumah berteriak “JADILAH MAK, JADILAH MAAKK!”. Dikarenakan tidak terkejar lagi, Saksi NURMALA DEWI kembali ke dalam warung Saksi NURMALA DEWI dan baru Saksi NURMALA DEWI menyadari bahwa perhiasan kalung dan gelang miliknya sudah tidak ada lagi di badan Saksi NURMALA DEWI. Kemudian Saksi NURMALA DEWI duduk di lantai dalam toko dikarenakan Saksi NURMALA DEWI merasa lemas, lalu Saksi NURMALA DEWI menemukan kancing kalung beserta kalung yang terputus di dekat tempat Saksi NURMALA DEWI duduk, dan Saksi NURMALA DEWI berkata kepada Saksi ZUBAIDAH, “KO GAWE KAWAN ZUBAI, NGAPOLAH KAWAN MINTAK BUKAK BESAK-BESAK PINTU TOKO AKU TU” Saksi ZUBAIDAH menjawab “DAK PACAK NGATO, AWAK NAK BELANJO”. Tak lama kemudian datang sdr. MIS yang merupakan tetangga Saksi NURMALA DEWI berlari melihat Saksi NURMALA DEWI dari jalan di depan warung Saksi NURMALA DEWI sambil berteriak “TOLOONG, TOLONGG, MALA LUKOO”. Kemudian datang warga lain menghampiri Saksi NURMALA DEWI dan sdr INA memapah Saksi NURMALA DEWI untuk masuk ke dalam Mobil milik sdr MULI dan kemudian Saksi NURMALA DEWI dibawa oleh sdr MULI, sdr. INA, sdr. SUSAN, dan Saksi MUHAMMADIYAH ke rumah sakit Langit Golden Medika di Sarolangun untuk mendapatkan Perawatan. Sementara Terdakwa DARBATIKA Alias TIKA Binti A.SABLI (Alm) sekira pukul 05.30 sempat terbangun dan mendengar keributan di rumah Saksi NURMALA DEWI Alias MALA Binti MUHAMMADIYAH tersebut.
- Bahwa selanjutnya sekira pukul 12.00 Wib Terdakwa pergi ke rumah Saksi MARYATI dan Setibanya disana, terjadi percakapan.
Saksi MARYATI : kau kemano subuh tadi? kato ayah bunga kau dak pegi?
Terdakwa :Aku lah keluar, tapi ado orang rame di Teras rumah BAHARI, dak jadilah aku balik akhirnyo.
Saksi MARYATI : Kato ayah bunga yang dapek Cuma gelang. Kalau nak jualnyo belum tau.
- Bahwa Sekira pukul 14.00 Wib Saksi MARYATI berkata kepada Saksi IRWAN:
Saksi MARYATI : Yah, kito jual lah emas tu, kami dak dapat nyari pinjaman bank mekar. daripado ngutang lagi.
Saksi IRWAN : Terserahlah, kalau kamu brani jual lah emas ko sambil memberikan Emas berbentuk gelang kepada Saksi MARYATI.
Saksi MARYATI : Payulah TIKA, awak ado tempat toko langganan jual emas dak besurat ko di Sarolangun.
- Bahwa selanjutnya Terdakwa dan Saksi MARYATI langsung pergi dengan tujuan hendak Menjual Gelang emas yang diambil dari Saksi NURMALA DEWI sebelumnya ke Toko emas di Sarolangun. Setibanya di toko emas Fajar di Pasar bawah Sarolangun, Terdakwa disuruh oleh Saksi MARYATI untuk turun dan menawarkan emas yang hendak dijual tersebut kepada Toko emas FAJAR. Terdakwa membawa gelang emas tersebut turun dari Motor dan menawarkan kepada Karyawan Toko tersebut yang mana Emas yang hendak dijual tersebut tidak dilengkapi dengan Surat. Kemudian Karyawan Toko membawa Gelang Emas yang Terdakwa hendak jual tadi ke dalam toko dan Terdakwa melihat Karyawan tersebut seperti mengambil gambar Gelang emas tersebut. Melihat hal tersebut Saksi MARYATI berkata kepada Terdakwa, “AMBIKLAH EMAS TU, TENGOK DIFOTO-FOTONYO. AGEK KETAHUAN. PAYULAH KITO BALIK”. kemudian Terdakwa meminta Gelang emas tadi untuk dikembalikan dan berkata “YOLAH BANG, KALO DAK BISO KALAU JUAL EMAS DAK PAKE SURAT”. Karyawan tersebut menjawab “IYO YUK, MUSTAHIL EMAS SEBESAK KO DAKDO SURAT. KAMU ORANG MANO?” Terdakwa menjawab “KAMI ORANG PELAWAN”. Lalu Terdakwa mengambil gelang emas tersebut kemudian naik ke Motor yang dikendarai oleh Saksi MARYATI dan selanjutnya pulang ke rumah Saksi MARYATI dan menyerahkan Gelang emas tadi kepada Saksi IRWAN.
- Bahwa Pada tanggal 11 Juni 2025 Sekira pukul 10.00 Wib Terdakwa yang sedang bekerja di PT CMS bertemu dan mengobrol dengan Saksi ZUBAIDAH.
Saksi ZUBAIDAH : Way Sek, Saro nian aku kemarin di panggil polisi ditanyo-tanyo. Pokoknyo aku dak ngaku Sek.
Terdakwa : Ditanyo apo bae sek? jangan ngaku sek.
Saksi ZUBAIDAH : Iyo sek, aku nak dicabut kuku pun dak bakal ngaku aku sek.
Terdakwa : Iyo mantaplah Sek.
Saksi ZUBAIDAH : Payu jok, Kalau biso cepatla dicairkan Emas tu, awak ko butuh duit nak beli obat, gemetar badan ko bakal dipangggil lagi dengan Polisi, kalau biso paling lambat tanggal 14 ko lah cair awak jugo nak bayar motor.
Terdakwa : Kami be lah pegi nak jualnyo ke Sarolangun, dak biso dakdo yang nak beli. nunggu IRWAN lah.
- Bahwa Sekira pukul 13.30 Wib ketika Terdakwa berangkat dari rumahnya menuju ke rumah Saksi MARYATI. Sesampainya di rumah Saksi MARYATI, Terdapat Saksi MARYATI, Saksi IRWAN, Saksi MARYATI, dan Sdr ASWAR SIREGAR. Kemudian Terdakwa dipanggil masuk ke dalam kamar Saksi MARYATI dan IRWAN. didalam kamar tersebut juga ada Saksi IRWAN dan kembali bercakap – cakap.
Saksi IRWAN : Dapat jual emas ko duitnyo Rp. 31.000.000,- (tiga puluh satu juta rupiah). Meleset gawe ko dak sebanyak yang kito kiro.
Terdakwa : kemano kamu jual tadi?
Saksi IRWAN : aku jual tadi di Sarolangun dengan kenalan Bang HOLIK.
Terdakwa : Apo cerito kalung tu, dengar cerito kalung tu jugo dapat
Saksi IRWAN : Ado, tapi Cuma dikit, Cuma 3 (tigo) butir, kalung emas tu masih ada dengan mak bunga (Saksii.MARYATI / istri IRWAN) kagek lah kalung tu,kalau lah tejual aku kasih tau”
Terdakwa : Iyolah.
Saksi IRWAN : Tapi sek, hasil penjualan Gelang ko kamu Cuman awak kasih 3 juta, ZUBAIDAH 5 juta karno kasian dio lah dipanggil polisi, Duit tu kan 31 juta, aku beli HP sikok, Beli Sabu, Bang HOLIK 2 juta, sisonyo untuk kami.
Saksi MARYATI : jadilah kawan dapat segitu, kawan numpang bae, pegi dak jugo, pantaslah kami dapat banyak, ayah bunga yang utama nyo.
Saksi IRWAN : berkata kepada Terdakwa, Ambik duitnyo samo MAR.
Terdakwa berkata kepada Saksi MARYATI : Tau mak bapak IRWAN tu Sek?
Saksi MARYATI : Tau lah dio gawe ayah Bunga tu, dakpapo dak.
- Bahwa Kemudian Terdakwa mengikuti Saksi MARYATI ke kamar belakang dan Saksi MARYATI membagikan Uang sebesar Rp.3.000.000,- (Tiga Juta Rupiah) kepada Terdakwa dan menitipkan uang sebesar Rp.5.000.000,- (Lima Juta Rupiah) kepada Terdakwa untuk diberikan kepada Saksi ZUBAIDAH.
Saksi MARYATI : duit ZUBAIDAH ko adu titip ke kau bae, kalau kami langsung yang ngasih agek ketahuan nian soalnyo dio sebelah rumah MALA nian. Kau kan biso ngasihnyo pas pegi kerjo besok.
Terdakwa: Iyolah Sek.
- Bahwa Selanjutnya Terdakwa pulang ke rumah Terdakwa. Uang sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) Terdakwa gunakan untuk membayar hutang bank mekar milik Terdakwa, lalu uang sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) Terdakwa pergunakan untuk belanja sehingga sisa uang terdakwa ialah sebanyak Rp. 1.800.000,- (satu juta delapan ratus ribu rupiah) juta lalu uang sebesar Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah) yang diperuntukkan menjadi bagian Saksi ZUBAIDAH, Terdakwa simpan di rumah Terdakwa. Sekira pukul 21.30 Wib Terdakwa dan barang bukti diamankan oleh anggota Kepolisian untuk dibawa ke Polsek Pauh terkait Peristiwa Tindak Pidana tersebut.
- Bahwa akibat perbuatan terdakwa, Saksi NURMALA alias MALA Binti MUHAMMADIYAH mengalami kerugian sekira kurang lebih Rp. 80.000.000,- (Delapan Puluh Juta Rupiah).
- Bahwa berdasarkan visum et repertum Rumah Sakit Golden Medika Nomor 19/VER/RS-LGM/VI/2025 tanggal 10 Juni 2025 yang ditandatangi oleh dr. Yoga Zunandy Pratama, pada pokoknya menerangkan pemeriksaan luar terhadap Saksi NURMALA DEWI:
Pemeriksaan Kepala : Terdapat luka terbuka di kepala bagian kiri, bentuk luka teratur, panjang luka 6,5 cm lebar luka 2,5 cm, kedalaman luka 0,5 cm pada perabaan lebih cekung dari kulit sekitar, batas luka tegas tepi luka rata antara kedua tebing luka tidak terdapat jembatan jaringan, dasar luka tulang tengkorak.
Pemeriksaan Anggota Gerak Atas : Terdapat luka terbuka di lengan bawah sebelah kiri bentuk luka tidak teratur, panjang luka 6 cm lebar luka 4 cm, kedalaman luka 0,5 cm pada perabaan lebih cekung dari kulit sekitar batas luka tegas, tepi luka rata tebing luka tidak rata terdiri dari kulit lemak dan jaringan ikat antara kedua tebing luka tidak terdapat jembatan jaringan dasar luka jaringan lemak.
Terdapat luka terbuka pergelangan tangan sebelah kanan ,bentuk luka teratur, panjang luka 6 cm lebar luka 2 cm kedalaman luka 0,5 cm pada perabaan lebih cekung dari kulit sekitar batas luka tegas, tepi luka rata tebing luka rata terdiri dari kulit lemak dan jaringan ikat antara kedua tebing luka tidak terdapat jembatan jaringan, dan dasar luka jaringan ikat dan otot.
Dengan kesimpulan Telah di periksa pasien perempuan usia 33 tahun dari hasil pemeriksaan luar tampak luka terbuka di kepala bagian kiri, luka terbuka di lengan bawah sebelah kiri dan luka terbuka di pergelangan tangan sebelah kanan.
-----------Perbuatan Terdakwa DARBATIKA Alias TIKA Binti A.SABLI sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 365 Ayat (2) Ke-1 dan Ke-2 KUH Pidana -------------------------------------------------------------------------------------------
ATAU
KEDUA
----------Bahwa Terdakwa DARBATIKA Alias TIKA Binti A.SABLI (Alm) bersama – sama dengan Saksi MARYATI Alias MAR Binti A. RAHMAN (Alm) pada hari Selasa tanggal 10 Juni 2025, sekira pukul 05.00 WIB atau setidak-tidaknya pada suatu waktu yang masih termasuk dalam Bulan Juni Tahun 2025 atau setidak – tidaknya masih termasuk dalam Tahun 2025, bertempat di Desa Batu Ampar, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi atau setidak-tidaknya pada tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Sarolangun yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara “Yang Melakukan, yang menyuruh melakukan, dan turut serta melakukan perbuatan membeli, menawarkan, menukar, menerima gadai, menerima hadiah, atau untuk menarik keuntungan, menjual, menukarkan, menggadaikan mengangkut, menyimpan atau menyembunyikan sesuatu barang, yang diketahuinya atau patut disangkanya diperoleh dari kejahatan” yang dilakukan dengan cara dan rangkaian sebagai berikut:--------------------------------------------------------------------
- Bahwa bermula pada Hari senin tanggal 09 Juni 2025 sekira Pukul 10.00 WIB ketika jam istirahat bekerja di PT. CMS Desa Karang Mendapo, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Terdakwa DARBATIKA Alias TIKA Binti A.SABLI (Alm) bercakap – cakap bersama dengan Saksi ZUBAIDAH Binti NASIR.
Saksi ZUBAIDAH : payulah ka, kito nodong mala. Aku ko sakit hati nian dengan mala tu, dendam. Aku minjam duit seratus ribu dak dikasihnyo. Emasnyo bayak, kalu dapat emas, lepas hutang kito”.
TERDAKWA : siapo yang nak kito suruh sek (zubaidah)?.
Saksi ZUBAIDAH : Kito suruh IRWAN bae, kito bagi sabu naklah dio tu. Dio tu berani.
TERDAKWA : Nak nian dak IRWAN tu agek?
Saksi ZUBAIDAH : Payulah, Nak dio agek.
- Bahwa Selanjutnya Sekira pukul 13.00 WIB, Terdakwa dan Saksi ZUBAIDAH Binti NASIR pergi ke rumah Saksi IRWAN Bin SAPARUDIN yang berada di RT. 006 Desa Batu Ampar Kec. Pauh, Kabupaten Sarolangun. Dan Setibanya di rumah Saksi IRWAN Bin SAPARUDIN, sudah ada Saksi IRWAN Bin SAPARUDIN dan Saksi MARYATI Alias MAR Binti A. RAHMAN (Alm) (merupakan Istri dari Saksi IRWAN Bin SAPARUDIN). Kemudian keempatnya melakukan percakapan:
Saksi ZUBAIDAH : Aku ado runding dengan ayah bunga (IRWAN).
Saksi MARYATI : Runding apo sek?
Saksi ZUBAIDAH : awak mintak tolong nodong emas mala ke IRWAN, Awak sakit hati nian minjam duit dak dibagih. Emas punyo MALA tu banyak, kiro-kiro Dapat seratus juta be jadilah. MALA tu tiduk bae pakai emas.
Saksi IRWAN :Yo nian dak? agek kesitu pas dio lagi dak makai emas.
Saksi MARYATI : Iyo bang, kato ZUBAIDAH dio makek trus mas tu.
Terdakwa, Saksi MARYATI dan Saksi IRWAN berkata kepada Saksi ZUBAIDAH : Macam Mano caro kito nak ngambik emas MALA TU?
Saksi ZUBAIDAH : Aman, Biak aku tukang ketok Pintunyo agek, aku ko setiap subuh belanjo di toko nyo tu. agek kalo aku lah masuk ke tokonyo baru kau (IRWAN) masuk ngambik Emas di badannyo.
TERDAKWA : Tugas aku apo?
Saksi IRWAN : Kau (Terdakwa) dak usahlah masuk, Tapi kalau agek lamo pas ngambiknyo, baru kau bantu aku.
Saksi MARYATI : Aku dak ikut, Aku dak telap belari. Aku dirumah bae.
Saksi IRWAN : Kalau pasti, Aku pegi tapi harus pakai Sabu, biak nambah berani. Kamu cari modal Sabu awak.
Saksi MARYATI : Iyo nian, kalau ayah Bunga (IRWAN) ko kalau dakdo sabu dio daknak pegi. Kawan taulah sek ayah bunga ko macam mano.
Saksi ZUBAIDAH : Kami ko dakdo duit. macam manolah yo?
Saksi MARYATI : macam ko bae, aku ko ado megang duit Rp. 350.000,- Bayaran Bank punyo orang, kalau nak pakai duit ko dulu untuk beli sabu ayah bunga (IRWAN). tapi kalau agek dak dapat Nodong tu, samo-samo kito ganti nyo.
Terdakwa dan Saksi ZUBAIDAH berkata : Basinglah.
- Bahwa Selanjutnya Sekira pukul 18.00 Wib Saksi MARYATI Alias MAR Binti A. RAHMAN (Alm) menjemput Terdakwa di Lapangan Bola Desa Batu Ampar, Kec. Pauh dan berkata “SEK, PAYU KE RUMAH. AYAH BUNGA (IRWAN) NAK BECAKAP”. Kemudian Terdakwa dan Saksi MARYATI Alias MAR Binti A. RAHMAN (Alm) pergi kerumah Saksi IRWAN Bin SAPARUDIN dan langsung menemuinya. lalu Saksi IRWAN Bin SAPARUDIN berkata kepada Terdakwa “SEK, AKU LAH NYABU. KAU DENGAN ZUBAIDAH GANTI AGEK DUIT SABU TU. AKU LAH SIAP, JANGAN DAK JADI SUBUH AGEK.”
- Bahwa Sekira pukul 21.30 Wib Terdakwa berjalan pulang menuju ke rumah terdakwa. ketika melewati rumah Saksi ZUBAIDAH Binti NASIR yang bersebelahan dengan rumah Saksi NURMALA DEWI Alias MALA Binti MUHAMMADIYAH, Terdakwa melihat ada Saksi ZUBAIDAH Binti NASIR sedang mengobrol dengan Saksi NURMALA DEWI Alias MALA Binti MUHAMMADIYAH bersama dengan Warga yang lain. Ketika Terdakwa melewati Saksi ZUBAIDAH Binti NASIR, Saksi ZUBAIDAH Binti NASIR melihat Terdakwa dan menganggukkan kepalanya dan pada saat itu Terdakwa melihat Saksi NURMALA DEWI Alias MALA Binti MUHAMMADIYAH sedang menggunakan perhiasan Emas Gelang dan Kalung di badannya. Kemudian Terdakwa pulang ke rumah dan beristirahat.
- Bahwa Pada tanggal 10 Juni 2025 sekira pukul 05.00 Wib Saksi NURMALA DEWI Alias MALA Binti MUHAMMADIYAH terbangun dari tidur dikarenakan mendengar Suara Saksi ZUBAIDAH hendak berbelanja membeli Rinso (Deterjen) di Warung Saksi NURMALA DEWI dan mengatakan “MALA… MALAA!!, BELI RINSO” saat itu Saksi ZUBAIDAH juga mengetok jendela kamar Saksi NURMALA DEWI . Kemudian Saksi NURMALA DEWI membuka Roling Door Warung Saksi NURMALA DEWI selebar kurang labih 15 (lima belas) CM. Setelah Saksi NURMALA DEWI buka, Saksi ZUBAIDAH berkata “BELI RINSO.” Saksi NURMALA DEWI menjawab “BERAPO IKOK SEK? DUO APO SIKOK?” lalu Saksi ZUBAIDAH berkata “SERENTENG BERAPO IKOK?” kemudian Saksi NURMALA DEWI menjawab “ENAM” lalu Saksi ZUBAIDAH berkata “MINTAK LIMO BAE SEK”. kemudian Saksi NURMALA DEWI memotong Rinso (Deterjen) yang hendak dibeli Saksi ZUBAIDAH Tersebut. Selanjutnya Saksi NURMALA DEWI memberikan Rinso (Deterjen) tersebut kepada Saksi ZUBAIDAH melalui celah Roling Door warung. Selanjutnya Saksi NURMALA DEWI berkata “SUDAH, IKO BAE?” lalu Saksi ZUBAIDAH berkata “BUKAK LAH BESAK PINTU TOKO KAU KO SEK, AWAK DAK DAPAT MASUK. NAK BELANJO MIE LAGI” Saksi NURMALA DEWI menjawab “IYOLAH SEK” sambil membuka lebar- lebar sebelah Pintu Warung Saksi NURMALA DEWI tersebut. setelah membuka Pintu, Saksi NURMALA DEWI mundur sedikit ke belakang supaya Saksi ZUBAIDAH bisa masuk ke dalam toko untuk membeli mie instan. Ketika Saksi ZUBAIDAH masuk untuk mengambil Mie Instan yang hendak dibeli, tiba – tiba masuk Saksi IRWAN Bin SAPARUDIN dengan menggunakan penutup wajah ke dalam toko Saksi NURMALA DEWI dan langsung memukul kepala Saksi NURMALA DEWI dengan menggunakan 1 (satu) buah potongan kayu berukuran sekira setengah meter, lalu Saksi IRWAN menarik kalung emas dari Leher Saksi NURMALA DEWI hingga terputus, lalu menarik gelang emas di tangan Saksi NURMALA DEWI. Ketika Saksi IRWAN mendapatkan kalung dan Gelang tersebut, Saksi NURMALA DEWI melakukan perlawanan dengan menarik Saksi IRWAN dengaan menggunakan tangannya, sementara Saksi ZUBAIDAH diam dan tidak melakukan apapun, selanjutnya Saksi IRWAN langsung melukai tangan Saksi NURMALA DEWI dengan menggunakan 1 (satu) bilah pisau dengan hulu pisau berwarna hitam dililit benang warna orange beberapa kali sampai tangan Saksi NURMALA DEWI terlepas dari tangan Saksi IRWAN yang memegang Gelang dan Kalung tersebut. Selanjutnya Saksi NURMALA DEWI langsung berkata “APO SALAH AWAK, KAMU GEBUK AWAK?” dikarenakan Saksi NURMALA DEWI merasakan sakit dibagian kepala Saksi NURMALA DEWI. Selanjutnya Saksi IRWAN langsung berlari ke arah depan warung Saksi NURMALA DEWI, sementara itu Saksi NURMALA DEWI berusaha mengejar dengan berlari ke luar dari warung Saksi NURMALA DEWI sampai ke teras warung Saksi NURMALA DEWI dan Saksi NURMALA DEWI mendengar anak Saksi NURMALA DEWI dari dalam rumah berteriak “JADILAH MAK, JADILAH MAAKK!”. Dikarenakan tidak terkejar lagi, Saksi NURMALA DEWI kembali ke dalam warung Saksi NURMALA DEWI dan baru Saksi NURMALA DEWI menyadari bahwa perhiasan kalung dan gelang miliknya sudah tidak ada lagi di badan Saksi NURMALA DEWI. Kemudian Saksi NURMALA DEWI duduk di lantai dalam toko dikarenakan Saksi NURMALA DEWI merasa lemas, lalu Saksi NURMALA DEWI menemukan kancing kalung beserta kalung yang terputus di dekat tempat Saksi NURMALA DEWI duduk, dan Saksi NURMALA DEWI berkata kepada Saksi ZUBAIDAH, “KO GAWE KAWAN ZUBAI, NGAPOLAH KAWAN MINTAK BUKAK BESAK-BESAK PINTU TOKO AKU TU” Saksi ZUBAIDAH menjawab “DAK PACAK NGATO, AWAK NAK BELANJO”. Tak lama kemudian datang sdr. MIS yang merupakan tetangga Saksi NURMALA DEWI berlari melihat Saksi NURMALA DEWI dari jalan di depan warung Saksi NURMALA DEWI sambil berteriak “TOLOONG, TOLONGG, MALA LUKOO”. Kemudian datang warga lain menghampiri Saksi NURMALA DEWI dan sdr INA memapah Saksi NURMALA DEWI untuk masuk ke dalam Mobil milik sdr MULI dan kemudian Saksi NURMALA DEWI dibawa oleh sdr MULI, sdr. INA, sdr. SUSAN, dan Saksi MUHAMMADIYAH ke rumah sakit Langit Golden Medika di Sarolangun untuk mendapatkan Perawatan. Sementara Terdakwa DARBATIKA Alias TIKA Binti A.SABLI (Alm) sekira pukul 05.30 sempat terbangun dan mendengar keributan di rumah Saksi NURMALA DEWI Alias MALA Binti MUHAMMADIYAH tersebut.
- Bahwa selanjutnya sekira pukul 12.00 Wib Terdakwa pergi ke rumah Saksi MARYATI dan Setibanya disana, terjadi percakapan.
Saksi MARYATI : kau kemano subuh tadi? kato ayah bunga kau dak pegi?
Terdakwa :Aku lah keluar, tapi ado orang rame di Teras rumah BAHARI, dak jadilah aku balik akhirnyo.
Saksi MARYATI : Kato ayah bunga yang dapek Cuma gelang. Kalau nak jualnyo belum tau.
- Bahwa Sekira pukul 14.00 Wib Saksi MARYATI berkata kepada Saksi IRWAN:
Saksi MARYATI : Yah, kito jual lah emas tu, kami dak dapat nyari pinjaman bank mekar. daripado ngutang lagi.
Saksi IRWAN : Terserahlah, kalau kamu brani jual lah emas ko sambil memberikan Emas berbentuk gelang kepada Saksi MARYATI.
Saksi MARYATI : Payulah TIKA, awak ado tempat toko langganan jual emas dak besurat ko di Sarolangun.
- Bahwa selanjutnya Terdakwa dan Saksi MARYATI langsung pergi dengan tujuan hendak Menjual Gelang emas yang diambil dari Saksi NURMALA DEWI sebelumnya ke Toko emas di Sarolangun. Setibanya di toko emas Fajar di Pasar bawah Sarolangun, Terdakwa disuruh oleh Saksi MARYATI untuk turun dan menawarkan emas yang hendak dijual tersebut kepada Toko emas FAJAR. Terdakwa membawa gelang emas tersebut turun dari Motor dan menawarkan kepada Karyawan Toko tersebut yang mana Emas yang hendak dijual tersebut tidak dilengkapi dengan Surat. Kemudian Karyawan Toko membawa Gelang Emas yang Terdakwa hendak jual tadi ke dalam toko dan Terdakwa melihat Karyawan tersebut seperti mengambil gambar Gelang emas tersebut. Melihat hal tersebut Saksi MARYATI berkata kepada Terdakwa, “AMBIKLAH EMAS TU, TENGOK DIFOTO-FOTONYO. AGEK KETAHUAN. PAYULAH KITO BALIK”. kemudian Terdakwa meminta Gelang emas tadi untuk dikembalikan dan berkata “YOLAH BANG, KALO DAK BISO KALAU JUAL EMAS DAK PAKE SURAT”. Karyawan tersebut menjawab “IYO YUK, MUSTAHIL EMAS SEBESAK KO DAKDO SURAT. KAMU ORANG MANO?” Terdakwa menjawab “KAMI ORANG PELAWAN”. Lalu Terdakwa mengambil gelang emas tersebut kemudian naik ke Motor yang dikendarai oleh Saksi MARYATI dan selanjutnya pulang ke rumah Saksi MARYATI dan menyerahkan Gelang emas tadi kepada Saksi IRWAN.
- Bahwa Pada tanggal 11 Juni 2025 Sekira pukul 10.00 Wib Terdakwa yang sedang bekerja di PT CMS bertemu dan mengobrol dengan Saksi ZUBAIDAH.
Saksi ZUBAIDAH : Way Sek, Saro nian aku kemarin di panggil polisi ditanyo-tanyo. Pokoknyo aku dak ngaku Sek.
Terdakwa : Ditanyo apo bae sek? jangan ngaku sek.
Saksi ZUBAIDAH : Iyo sek, aku nak dicabut kuku pun dak bakal ngaku aku sek.
Terdakwa : Iyo mantaplah Sek.
Saksi ZUBAIDAH : Payu jok, Kalau biso cepatla dicairkan Emas tu, awak ko butuh duit nak beli obat, gemetar badan ko bakal dipangggil lagi dengan Polisi, kalau biso paling lambat tanggal 14 ko lah cair awak jugo nak bayar motor.
Terdakwa : Kami be lah pegi nak jualnyo ke Sarolangun, dak biso dakdo yang nak beli. nunggu IRWAN lah.
- Bahwa Sekira pukul 13.30 Wib ketika Terdakwa berangkat dari rumahnya menuju ke rumah Saksi MARYATI. Sesampainya di rumah Saksi MARYATI, Terdapat Saksi MARYATI, Saksi IRWAN, Saksi MARYATI, dan Sdr ASWAR SIREGAR. Kemudian Terdakwa dipanggil masuk ke dalam kamar Saksi MARYATI dan IRWAN. didalam kamar tersebut juga ada Saksi IRWAN dan kembali bercakap – cakap.
Saksi IRWAN : Dapat jual emas ko duitnyo Rp. 31.000.000,- (tiga puluh satu juta rupiah). Meleset gawe ko dak sebanyak yang kito kiro.
Terdakwa : kemano kamu jual tadi?
Saksi IRWAN : aku jual tadi di Sarolangun dengan kenalan Bang HOLIK.
Terdakwa : Apo cerito kalung tu, dengar cerito kalung tu jugo dapat
Saksi IRWAN : Ado, tapi Cuma dikit, Cuma 3 (tigo) butir, kalung emas tu masih ada dengan mak bunga (Saksii.MARYATI / istri IRWAN) kagek lah kalung tu,kalau lah tejual aku kasih tau”
Terdakwa : Iyolah.
Saksi IRWAN : Tapi sek, hasil penjualan Gelang ko kamu Cuman awak kasih 3 juta, ZUBAIDAH 5 juta karno kasian dio lah dipanggil polisi, Duit tu kan 31 juta, aku beli HP sikok, Beli Sabu, Bang HOLIK 2 juta, sisonyo untuk kami.
Saksi MARYATI : jadilah kawan dapat segitu, kawan numpang bae, pegi dak jugo, pantaslah kami dapat banyak, ayah bunga yang utama nyo.
Saksi IRWAN : berkata kepada Terdakwa, Ambik duitnyo samo MAR.
Terdakwa berkata kepada Saksi MARYATI : Tau mak bapak IRWAN tu Sek?
Saksi MARYATI : Tau lah dio gawe ayah Bunga tu, dakpapo dak.
- Bahwa Kemudian Terdakwa mengikuti Saksi MARYATI ke kamar belakang dan Saksi MARYATI membagikan Uang sebesar Rp.3.000.000,- (Tiga Juta Rupiah) kepada Terdakwa dan menitipkan uang sebesar Rp.5.000.000,- (Lima Juta Rupiah) kepada Terdakwa untuk diberikan kepada Saksi ZUBAIDAH.
Saksi MARYATI : duit ZUBAIDAH ko adu titip ke kau bae, kalau kami langsung yang ngasih agek ketahuan nian soalnyo dio sebelah rumah MALA nian. Kau kan biso ngasihnyo pas pegi kerjo besok.
Terdakwa: Iyolah Sek.
- Bahwa Selanjutnya Terdakwa pulang ke rumah Terdakwa. Uang sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) Terdakwa gunakan untuk membayar hutang bank mekar milik Terdakwa, lalu uang sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) Terdakwa pergunakan untuk belanja sehingga sisa uang terdakwa ialah sebanyak Rp. 1.800.000,- (satu juta delapan ratus ribu rupiah) juta lalu uang sebesar Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah) yang diperuntukkan menjadi bagian Saksi ZUBAIDAH, Terdakwa simpan di rumah Terdakwa. Sekira pukul 21.30 Wib Terdakwa dan barang bukti diamankan oleh anggota Kepolisian untuk dibawa ke Polsek Pauh terkait Peristiwa Tindak Pidana tersebut.
- Bahwa akibat perbuatan terdakwa, Saksi NURMALA alias MALA Binti MUHAMMADIYAH mengalami kerugian sekira kurang lebih Rp. 80.000.000,- (Delapan Puluh Juta Rupiah).
-----------Perbuatan Terdakwa DARBATIKA Alias TIKA Binti A.SABLI sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 480 Ke-1 Jo. Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUH Pidana ---------------- |